Janji ku pada dunia
Pagi hari di awal tahun saat hari
pertama aku memasuki umur anak-anak SMP. Hari itu
seperti biasanya bangun dengan penuh semangat, bangun lebih awal dari yang lain
dan bersiap-siap mempersiapkan segala keperluan ku untuk memulai awal sekolah
ku di jenjang bangku SMP.
Berangkat dengan penuh senyum dan
harapan di hari pertama MOS, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 waktunya aku
berangkat kesekolah. SMP yang tidak begitu jauh dari rumah ku, biasanya aku
berjalan kaki dengan teman-teman yang rumah nya juga
berdekatan dengan rumahku. Berbeda dengan anak tetangga yang selalu lewat di depan ku
dengan sepeda motor keren nya, terkadang
ada rasa ingin memiliki dalam hati, tapi aku sadar tak semua nya bisa
kita miliki sama seperti yang lain.
Aku bersiap untuk segera berangkat, sebagai anak yang baik sebelum
berangkat aku selalu menyempatkan diri untuk berpamitan
dengan ayah dan mama ku.
Aku
panggil ibu ku mama, dan ku panggil ayah ku ayah.. Aku tak tahu mengapa aku tak panggil mereka
dengan sebutan ayah dan ibu atau papa dan mama. Tapi tak jadi masalah, dan menurut ku itu sama saja..
“yah, ma.. ana berangkat
kesekolah ya!!!”
“iya nak, hatii-hati.. Dan belajar
yang serius!!”
“iya..:)
Ku cium tangan kedua orang tuaku,
dan tentu aku tak pernah lupa akan pesan dan nasihat mereka setiap saat yang
selalu di ucapkan nya padaku. Meraka sangat menyayangi ku, entah karena aku
anak satu-satu nya mereka, tapi menurut ku juga tidak, orang tua mana yang tak
sayang dengan
anak nya walaupun banyak sekali pun.
Saat
aku di gerbang sekolah baru ku, aku memandangi nama SMP baru ku dan memandangi
keseluruhan yang ada di sekitar ku. Melihat sekolah yang bersih dengan
bunga-bunga, ku jejakkan kaki ku melewati gerbang dan masuk kepekarangan
sekolah, hanya beberapa murid baru yang ku lihat duduk-duduk di bawah pohon
beringin yang besar, aku pun tak melihat adanya murid lama baik dilapangan atau
pun di sudut-sudut kelas. Entah karena diliburkan, entah karena macet di jalan,
entah karena masih tidur, entah karena aku nya saja yang rajin datang awal
untuk pergi ke sekolah.
Beberapa saat murid-murid tiba
dengan mengendarai sepeda motor nya, ada juga yang berjalan kaki seperti hal
nya aku.
Menurutku,
berjalan kaki bukan hal yang memalukan. Kalau memang tujuan utama kesekolah
adalah belajar dan mencari ilmu, bersepeda motor ataupun tidak bagi ku tak
masalah. Terkadang banyak anak sekolah tak punya sepeda motor menjadikan itu alasan untuk tidak mau kesekolah, jalan kaki malu dan gengsi. Kalau aku selalu
bertanya dalam hati kecil ku dan
terkadang ingin rasanya ku tanyakan ada anak-anak itu satu persatu “mau ke
sekolah atau pameran sepeda motor??”
Di saat MOS dilaksanakan hari itu, aku si tempat kan diregu Sumatra yang mayoritas masih banyak anak-anak dari SD
ku terdahulu sehingga aku tidak terlalu sulit untuk berbaur. Tapi ada juga
anak-anak dari SMP daerah transmigrasi, mereka ramah-ramah kelihatannya. Tapi
mungkin karena aku anak rumahan, jadi untuk berbaur dalam waktu yang relatif singkat masih belum bisa
bagi ku.
“teng..teng.. teng…”
“wah lonceng nya udah bunyi.”
Saat lonceng sudah berbunyi, semua
murid-murid lama masuk kekelas nya masing-masing, dan kami anak-anak baru
bersiap-siap untuk di MOS oleh kakak-kakak kelas yang
biasa nya sekolah mengutus anak pramuka di sekolah itu untuk mengospek kami.
Rasa nya diriku ingin lari, karena
jengkel nya melihat kakak-kakak yang seenak nya ngerjain para siswa baru. Ingin
rasanya ku ku dating kedepan muka nya dan bilang “keterlaluan”.
“Ya.. mungkin karna aku
masih baru, tapii lihat saja nanti!!!!
“Roda tak selalu di bawah” Kata ku dalam hati dengan muka merah
padam.
“heiiii kamu.. kesini, kenapa kamu dek?? Dongkol??? Ia dongkol???”
kata salah seorang kakak kelas.
“biasa ajha pun” jawab ku gak peduli.
Terkadang aku teringat, beberapa orang dari 10 orang biasa nya akan lupa ketika di beri
kesempatan. Lebih mengutamakan kesenangan atau pun untung dalam melaksanakan
sesuatu hal baik itu tugas atau pun pekerjaan.
Tapi berbeda dengan apa yang ada di otakku, aku lebih sangat
bersemangat dalammelaksanakan suatu hal baru dengan sebaik-bai nya, karna apa??
Karna dalam otak ku, aku hanya memikir kan semoga semua nya sukses dan berhasil
pada setiap kegiatan yang ku lakukan.
karna itu aku selau menjaga apapun amanah yang diberikan setiap
orang padaku, karna aku selalu memikir kan dan ingin mencapai nya jika suatu
hari nanti aku telah tiada, orang-orang masih bias mengingat ku dengan
memperhatikan hal-hal yang bermanfaat yang telah ku tinggal kan saat aku di
percayakan pada suatu tugas. Bukan nya malah seenak nya..
“teng..teng..”
“hufffft, istirahatt juga…”
“bebas juga rasa nya hatii ku dari
penjahat-penjahat itu.”
Saat
beristirahat, aku hanya memikir kan satu hal.
“lama kali yap roses MOS nya, knapa
gak langsung belajar aja sih??” ujar ku bosan.
Di
sela-sela istirahat ku, aku memandangi orang-orang yang lewat di depan ku. Ada
yang manis, ada yang coklat, ada yang putih.
“ Ayo tebak itu apa???” Tanya ku.
“Es krim!!!” jawab seorang anak beralis tebal d belakang ku.
“mama!!” aku tekejut.
Spontan aku sangat terkejut dengan kedatangan nya yang tiba-tiba,
seperti hantu yang tak milih tempat ungtuk singgah, serasa jantung tak ingin
menggantung lagi pada tempat nya. Aku sedikit heran, karena aku tak pernah
melihat sosok anak ini di daerah tempat tinggal ku.
Dengan
bulu alis yang tebal nya, dengan mata indah nya, dengan kulit yang putih dan
postur tubuh yang tak begitu tinggi, tersenyum padaku, dan mengulurkan tangan
nya, seperti ingin berkenalan.Sosok yang menurut ku tak begitu kukenal, tapi
tak asing juga sosok nya bagi ku,
Tapi
tak apa juga lah, dapat kenalan baru. Aku ulurkan juga tangan ku untuk bersalaman.
“haiii.. aku rabbanisyah, panggil
aja aku syah. Nama kamu siapa??” Tanya nya harap.
“aa..aa aku ana..” jawab ku
gemeteran.
Maklum,
gak pernah salaman sama cowok.
“boleh duduk disini??” menunjuk
kursi di samping kanan ku.
“ya, boleh.. duduk aja..”
“kamu anak mana?? Anak di daerah
sini ya??”Tanya nya ingin tahu.
“iya..memang nya kenapa?? Jawab ku.
Dan kamu anak mana?? Kok aku agak-agak, eh bukan agak-agak sih.. memang gak
kenal dan gak pernah lihat pun main-main disini”.
“Oo, pengen tahu juga toh mbak???”
Tanya nya ngeledek.
“hmmmm, iya kalau gak mau jawab juga
gak masalah tuh, gak penting juga” jawab ku agak sinis. Udah dulu ya, panas
rasa nya duduk disini.. entah karna hawanya yang kurang enak kali ya.. daa…
“ana.. tunggu hey.. jangan marah lah.
Aku Cuma bercanda” teriak nya.
Aku segera pergi meninggalkan anak
yang gak tahu sopan santun itu menurutku, aku lebih menyukai kalau akau duduk
jauh dari orang-orang. Aku lebih nyaman rasanya ketika aku berdua dengan nya,
yaa.. dengan buku-buku ku.
Aku memang anak yang suka membaca
buku, tak heran kalau setiap semesternya aku selalu membawa juara 1 kelas sejak
pertama aku sekolah. Aku rajin karna orang tua ku selalu mengajarkan aku untuk
selalu rajin berusaha untuk mencapai keinginan ku, selau berusaha dan tentu
tidak meninggalkan sholat. Orang tua ku selau mengajariku banyak hal, antara
lain nya yang selalu ku ingat “orang yang sukses bukan lah hanya orang yang
kaya, akan tetapi orang yang sukses adalah orang yang selalu mencoba dan
mencoba untuk berkarya”.
Sosok ibu dan ayah ku adalah segala
nya bagiku (My everything), mereka
adalah dunia ku, yang tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun itu. Banyak
hal yang mereka berikan dan korbankan untukku, dan sampai kapan pun aku tak
akan bisa membalas apa yang telah
mereka korbankan untukku. Tapi, aku berjanji pada dunia aku akan berusaha
membuat mereka bangga padaku.
Disetiap
do’a dan sujud ku, aku selalu berdo’a agar apapun yang dapat membahagiakan
orang tua ku bisaku gapai, karna aku ingin menjadi anak yang barguna bagi
mereka.
“hay cantik, aku boleh ikut baca
buku??”Tanya seorang anak bergaya sok ganteng di depan ku.
“teng..teng.. teng..”
“wah, lonceng nya sudah bunyi.. saat
nya masuk kekelas dan belajar.. O o, mau duduk ya, boleh-boleh saja.. silahkan
duduk.. bye!!!”
“hew.. tunggu cantik, nama mu
siapa??? Hey kau sobong kali…. Kata nya jengkel.
“ma’af tuan, sekarang bukan saat nya
untuk ngobrol. Enyah la dari tempat duduk mu, dan cari kelas mu!!”
Sesampai nya di kelas, aku duduki
kursi ku dan kembali membuka buku yang sempat terganggu oleh si tuan sok tampan
tadi saat aku membaca nya. Disaat aku membaca buku ku, ku teringat oleh satu
ucapan nya yang mengatakan kalau diriku sangat sombong.
`”apa iya??”Tanya ku dalam hati.
Keseharian ku selalu berteman dengan
buku, aku memang seikit payah dalam bergaul. Aku memilih buku karna aku suka
dan ingin selalu tahu hal baru dan jarang membuka peluang untuk orang-orang
yang ingin berteman dengan ku.
Aku
merasa semua orang itu jahat terutama dalam berbicara. Aku merasa buku lah
satu-satu nya teman ku yang terbaik karna ia selalu
memberitahuku banyak hal, dan tentunya tidak pernah berkata kasar dan menyakiti
diriku, entah karena dia tidak bisa bicara tapi tak apa.. aku lebih menyukai
suesuatu hal yang selau mebuat ketenangan di jiwaku.
Aku selalu bilang buku yang terbaik, karena
ia tak pernah menyakiti perasaan ku.
Yaa..
aku memang seseorang yang gampang tersinggung, aku tidak bisa manjaga perasaan
ku di saat hatiku terasa sakit, terkadang aku bisa di kategorikan seseorang
yang egois. Mungkin, aku juga sombong, karena aku jarang bergaul dan berkumpul
dengan teman-teman.
Di kelas baruku kelas VII A,saat
guru belum dating ku lihat sekeliling kumereka asyik berkenalan satu sama lain,
aku hanya diam dan memandangi buku
ku. Seakan aku memandang nya sambil berkata padanya.
“buku.. apa aku begitu sombong??
Tanya ku sedih, aku rasa nya ingin seperti mereka, tapi aku tak sanggup
tersakiti, aku merasa teman terbaikku adalah dirimu”
“ana.. kamu sebenarnya anak yang baik,
tapi karna kamu terlalu takut untuk bergaul
makanya teman-teman sebaya mu mengganggap kamu sombong, tapi sebenarnya kamu
adalah anak yang cerdas dan ramah, ayoo.. coba lah untuk bergaul teman”
“baik lah buku,
aku akan mencoba.. tapi beri aku waktu..”
Saat aku memandangi buku ku, ternyata anak beralis tebal
yang mendekati ku saat aku duduk di teras kelas tadi terlihat menghampiri ku dan
hendak seperti ingin menanyakan sesuatu pada ku, kaki nya melangkah kearah ku,
tapi aku berpura-pura tak tahu. Selang
beberapa langkah lagi mendekati ku, guru sudah memasuki pintu ruangan kelas
kami. Dan dia kembali duduk di tempat duduk nya.
“selamatt pagii anak-anak!!!” kata
bu guru.
“selamat pagii bu..”kata
siswa-siswi.
“apa kabar nya?? Hari ini adalah
hari pertama kalian masuk sekolah, sekarang kalian semua bukan anak SD lagi,
tapi sekarang kalian adalah anak SMP. Ada banyak teman-teman baru, dan guru nya
juga baru. Ada yang sudah kenal dengan ibu???
“beluuum buuu” teriak para
siswa-siswi..
“okey my beloved students, my name
is Nirma Herlina, you can call me neneng. But, usually my last students call me
mrs.Neneng. Do you understand???” Tanya nya.
“Okey, yes.. I undestend it. Hy
mrs.Neneng..” sapa ku dengan senang dan senyum.
Para siswa-siswi yang lain heran dan menengok kearah ku,
aku juga tak mengerti entah apa yang salah pada diriku.semua mata tertuju
padaku, perasaan ku serasa menjadi ratu Elizabeth yang ke tiga setelah ratu
Elizabeth yang pertama turun tahta. Sedikit
malu, tapi tidak juga.
Belajar bersama mrs.Neneng sangat mengasyikkan. Dia sangat
fasih berbahasa inggris, aku sangat bersemangat belajar bahasa inggris dengan
nya. Karena aku suka dan ingin lebih tahu banyak tentang apa itu bahasa
inggris. Bahasa inggris adalah bahasa yang terpenting kedua setelah bahasa
nasional kita bahasa Indonesia. Mengapa saya mengatakan bahasa inggris adalah
bahasa yang terpenting kedua???
Karena
saya dan kita adalah anak Indonesia yang seharus nya memakai dan melestarikan
budaya bangsa sendiri, terutama dalam hal bahasa nasional kita bahasa
Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi???
Alasan melestarikan bahasa
Indonesia, bukan berarti menutup kemungkinan untuk kita bisa tahu, mengerti,
dan bisa berbicara dalam bahasa inggris. Karena apa??? Bahasa inggris memang
bahasa luar, dan sebagian organisasi islam pernah menyebutkan, bahasa inggris
haram karena pada zaman dahulu pemikiran dan daya kembang otak nya masih minim
dan sebagian kalangan bahkan menyebutkan bahasa inggris adalah bahasa kafir
karena dulu nya kebanyakan yang memakai bahasa ini adalah orang-orang amerika
yang memeluk agama kristen.
Sangat berbeda sekali dengan sekarang, umat islam di zaman
globalisasi ini lebis bisa berpikir kedepan. Banyak pemuka agama islam sekarang
sudah bisa berbahasa inggris. Hal ini untuk mensiasati apa-apa saja kemungkinan
yang bisa terjadi pada umat islam yang telah di musyawarahkan oleh kaum yahudi.
Itu adalah salah satu keuntungan dari mengertinya kita akan bahasa inggris.
Lonceng pun berbunyi tiga kali, saat nya untuk istirahat. Tapi rasa
ku waktu untuk mendengarkan cerita dan ulasan menarik tentang bahasa inggris
dari guru yang cantik itu masih sangat belum cukup bagi ku.
Dan ketika ia meninggalkan kelas, aku langsung mengejarnya dan menyalami nya.
“excuse me ma’am.. boleh ana
Tanya sesuatu ma’am??” Tanya ku.
“yes,sure.. what is it?? Jawabnya dengan senyum.
“kenapa tadi para siswa dan siswi di kelas memandangi ku semua saat
aku menjawab pertanyaan dari ma’am tadi??”Tanya ku heran.
“Oo, jadi kamu penasaran.. ia jelas meraka melihat mu nak, selama
ma’am kerja disini setau ma’am baru
kamu yang kelihatan nya suka dan mengerti dengan pelajaran yang saya berikan.
Sedangkan yang lain, memang memperhatikan tetapi banyak cemo’ohan,
memperhatikan dengan pikiran yang melayang-layang.
Parah nya lagi, ada pula yang bermain-main saat ma’am menjelaskan pelajaran.”
Katanya sedih.
“hmmm.. tapi saya sangat sangat suka bahasa inggris ma’am. Bukan
nya tidak menghargai bahasa Indonesia. Tapi sebagaimana kita ketahui kan bahasa
inggris telah di tetapkan sebagai bahasa internasional, tentunya jika kita
punya cita-cita untuk berhasil dan
mau keluar negri ia ya tentunya harus bisa berbahasa inggris la ya ma’am??”klo
saya sih berpendapat, belajar berbahasa inggris untuk mencapai kesuksesan apasalah
nya?? Toh sekarang bahasa inggris di pandang penting bagi orang-orang yang
memang berkeinginan untuk sukses. Tentu nya dalam artian tak boleh meninggalkan
status kita sebagai anak bangsa yang juga
harus memperhatikan perkembangan bangsa dan melestarikan budaya juga bahasa
Indonesia.
***********
Tidak terasa sudah terlewatkan satu semester berada di kelas VIIA
ini bersama teman-teman
yang belum terlalu dekat dengan ku,hanya anak yang
beralis tebal itu yang selalu mengikuti kemana aku pergi meskipun aku juga
sering cuekin dia.
Tapi
aku cukup takjub, dia tak pernah lelah mendekatiku. Di hati kecilku sebenarnya aku juga ingin
berteman dengan nya.
Tibalah hari pengunguman juara saat
telah melewati ujian semester satu, dikelasku aku mendapatkan juara satu kelas
dan juga berhasil mendapatkan juara 2 umum di sekolah itu. Anak yang mendapat
juara 1 umum adalah anak kelas VIIIA namanya eko imam prasetyo, yang sekarang
berhasil mendapat kan rangking saat seleksi beasiswa Chefron beberapa saat yang
lalu.
Waktu aku masih kelas VII, aku
pernah ngefans dengan eko. Dan ternyata di kelas ku ada adik nya laki-laki yang
kelahiran nya tahun 1997,ya.. yang paling muda diantara kami sekelas nama nya Tito.
Saat aku bilang ngefans sama kakak nya, malah dia yang agak sinis padaku, entah
apa yang ada di benak nya aku gak tahu. Tapi sampai saat ini, teman SMP yang
masih ingat sama aku dan senyum
saat melihat ku, yaa..Cuma dia, dia gak sombong, dia juga pintar. Gaya nya ya..
biasa-biasa, gak seperti orang kebanyakan lah.
“Looh. Kok aku cerita itu?? Hehehe, mengingat masa lalu lah.kamu
nguping ya??”
“ehee.. gak koq na. aku malah gak denger yang kamu omongin. Suer!!!
“naa.. selamat ya.. ternyata kamu kutu buku yang pintar.”
“hmmm, Benny.. aku boleh
Tanya gak sama kamu??”
“iyaa.. boleh donk. Apa tuh?? Tumben mau nanya..”
“eh jangan ngeledek terus napa?? Aku males ya kalau di giniin,
hmmm.”
“yee.. jangan ngembek juga lah neng, ia sekarang aku serius deh.
Mau Tanya apa??”
“serius ya sekarang, menurut mu aku masih sombong seperti yang di
bilang orang-orang ya??” Tanya ku agak sedih.
“emang siapa yang bilang kamu sombong?? Kamu baik kok
orangnya, asyik temenan sama kamu, denger ya na.. aku tahu sebenar nya kamu itu bukan
sombong, tapi kamu gak pernah
kasih orang waktu untuk kenal sama kamu, dan aku tahu
sebenarnya kepribadian kamu seprti apa. Asal kamu tahuya.. kita gak bisa hidup
sendirian, kita suatu saat pasti butuh
orang lain.”
“kamu hanya sedikit terlalu serius terhadap segala hal, aku juga
dapat pelajaran banyak dari pribadi seperti kamu, kamu mengajarkan aku untuk
bisa sedikit serius. Tapi kelihatan nya aku juga harus ngajarin kamu kalau gak
semua hal itu harus di hadapkan dengan sebuah keseriusan,
gak semua suasana dihadapi dengan serius, karena
manusia juga butuh refreshing. Tapi inti nya kamu gak seburuk anggapan orang,
kamu pintar,unik, baik, dan jugaa cantiiik. Hehehe becanda ya..”
“Hmmmmm. Iyaa laah pak guru, karep mu la.
Begitu juga saat semester-semester
berikutnya, aku juga mendapatkan peringkat
juara kelas dan juara umum yang ku peroleh dari hasil kerja keras ku dalam
belajar, karena aku ingin menepati janji ku pada dunia (ayah
dan mama ku).
Dan aku juga tetap berteman baik dengan syah sampai kami
kelas IX ada sesuatu hal yang terjadi dengan nya dan membuat kami sedikit
jarang berkomunikasi. Aku juga heran, belakangan
ini dia sering terlihat ingin menjauh dariku. Terkadang kata orang dia sekarang
agak nakal dan beda dari biasa nya. Saat
aku ingin berbicara dengan nya, dia selalu bilang sibuk, banyak kerjaan dan
malah menjauh dari ku.
“apa salah ku??apa kamu gak mau
temanan sama aku lagi?? Tanyaku pada nya.
Oke..mungkin aku punya salah sama kamu, sebentar lagi kita mengadakan
acara perpisahan dengan semua nya. Dan aku ingin melanjutkan sekolah ke kota
lain, apa kamu ingin meninggalkan kesan seburuk ini pada ku?? Apa kamu ingin
aku membawa kesedihan ini pergi?? Jawab?? Apa salah ku??? Tanya ku.
“sudah lah naa.. kamu gak punya
salah apa-apa, kita sudah kenal lama dan sekarang sebentar lagi saat kita perpisahan
melanjut kan ke
tingkat SMA, dan kamu ingin
melanjutkan sekolah ke luar kota. Pergii lah na, dan mulai saat ini aku gak mau
lagi bertemu dengan mu. Karna fase itu ku gunakan supaya aku bisa terbiasa tak begitu mengingatmu saat kamu jauh nantii, . Pergii lah teman, dan kejar cita-citamu..”
Mulai hari itu, aku dan syah jarang
dekat. Sepertinya dia takut kehilangan aku, yaa.. aku juga, selama aku hidup
baru dia yang selalu ada saat aku sedih, senang. Saat di lain sisi teman-teman
ku yang lain menganggap ku sombong.
Hari itu tepat perpisahan, aku tak
melihat syah dari mulai nya acara sampai selesai nya acara. Dia gak tau kalau
aku sedih jika dia berbuat seperti ini.
Malam nya aku tak bisa tidur, karena
besok adalah hari aku harus mendaftar kan sekolah ku yang di luar kota tempat
tinggal ku ini. Besok pagi aku akan berangkat
dengan ayah dan mama ku, Aku akan merasa sangat bersalah jika tidak berpamitan
padanya.
Pagi
itu aku berangkat.di sela kesibukan ku menyiapkan barang-barang, ,mamaku
memanggil ku.
“ana.. ini ada temannya..”
“iya ma.. siapa??”
“kesiani saja dulu nak!!”
Aku terkejut saat melihatnya, ia
duduk di ruang tamu rumah kami dengan tersenyum padaku.
“mama buat minum dulu ya..”
“iya ma..” Ben ??
Kamu gak marah lagi kan sekarang??
“gak na.. aku gak pernah marah kok
sama kamu, kita kan teman.” Berkata dengan tersenyum.
“iya ben,
aku sedih saat kamu gak mau bicara sama aku. Ben..
hari ini aku akan pergii sekolah keluar kota, kemungkinan kita akan sangat-sangat
jarang untuk bertemu. Tapi aku harap walaupun kita jarang bertemu, kam tetap
jadi teman terbaik ku. Aku janji akan kasih kabar terus, kalau aku ganti kartu
akan aku kasih tau nomor aku yang baru. Kamu juga ya..
“iya ana.. aku juga janji. Semoga kita
bisa jadi teman terus walaupun kita jauh.”
“aku harap semangat belajar kamu
terus di tingkat kan ya teman, lakukanlah semua nya
dengan hati. Insyaallah semua bisa jadi yang terbaik ditangan
kita, teman.”
“iya.. aku gak akan pernah lupa
sama semua yang udah kamu bilang sama aku.”
*********
Beberapa tahun
berlalu, saat-saat di SMA di sekolah favoritku terasa biasa-biasa saja. Tak ada
yang berkesan di hatiku, semua kurasakan seperti air mengalir. Setiap hari,
kurasa seperti hari kemarin yang tak pernah ada terisi dengan hal-hal spesial
yang menjadi kenangan di masa putih abu-abu ini.
Walaupun hati ku
terasa hilang separuh, terasa tinggal di kampung dengan banyak kenangan indah
bersama orang-orang ramah yang sering menyebutku si sombong. Aku merasa di kampung
sangat banyak yang kurindukan, jujur saja di kampung kurasa lebih
menyenangkkan.
Ya.. dikampung
memang menyenangkan, dan hatiku terasa separuh
pergi. tapi aku harus ingat lagi akan janji
ku pada Dunia!!!
Aku harus sukses walau apapun tantangan nya.
“alhamduliillah,
terimakasih ya Allah. Engkau selalu mengabulkan do’aku untuk menjadikan ku
terbaik diantara teman-temanku..”
Seperti biasa,
tiap semesternya aku tetap
menjadi juara di kelas. Hati ku yang terasa separuh
ada di kampung tak akan menjadi alasan untuk aku malas belajar. Walau aku
sangat merindukan kampung, tapi setidaknya bisa sedikit terobati saat syah
selau mengabariku tentang kampung. Dan kami selalu saling memberi semangat
dalam belajar.
“na.. beberapa
semester ini aku berhasil mendapat juara kelas di kelas ku. Terimakasih
ya semangat nya.”
“iya ben,
sama-sama. Kita kan teman harus saling menyemangati.”
Tak terasa tiga
tahun di masa putih abu-abu telah terlewati, Ujian Nasional pun telah kami
laksanakan. Tinggal menunggu hari saat hari
perpisahan dengan sekolah.
Hari itu pun tiba, dan semua anak-anak kelas tiga tentunya merasa
sangat terharu harusberpisah dengan sekolah yang kita banggakan. Dan tentunya
sekolah akan lebih bangga lagi, jika semua siswa dan siswi nya lulus 100%,
aaamiiiieeen.
“na.. aku punya
kabar bahagia nih,”
“apa tu teman??”
“aku dapat
beasiswa untuk kuliah ke daerah tempat tinggal mu sekarang. Gimana?? kamu
senang gak ketemu aku??”
“senang.. tapii.”
“tapi kenapa
lagi??”
“Ben,
aku juga dapat beasiswa untuk kuliah ke jawa, tepat nya di jakarta. Dan aku
sudah lulus semua seleksi nya, dalam minggu-minggu ini aku harus berangkat ke
Jakarta untuk memulai sekolah ku. Dan kemungkinan aku akan belajar disana 5
tahun.”
“Oo.. selamat ya
na.” jawab nya kecewa.
“terimakasih
teman, maaf aku baru kasih tahu kamu sekarang, rencana nya aku mau buat
surprise untuk kamu.”
Tanggal 2 september tahun itu, aku berangkat ke jawa dan meneruskan
study ku ke Jakarta, tepatnya STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Aku merasa
sangat bahagia saat bisa lulus di universitas yang sudah ku idam-idamkan dari
aku masih duduk dibangku SMP, meski harus rela jarang bertemu dengan orang yang
aku sayang, terutama ayah dan mamaku.
Hari itu, Benny
juga bilang, ia akan berangkat ke kota tempat tinggal ku sewaktu SMA dulu,
untuk melanjutkan study nya disana.
Kami sudah
berjanji, walaupun sudah tiga tahun tidak bertemu, dan dilanjutkan kuliah 5
tahun lagi. Selama 8 tahun tidak bertemu, akan terjadi seperti apa. Kami
berjanji akan tetap selalu berteman.
********
Tidak terasa 5 tahun berjalan sangat
cepat, dengan percaya diri, hari wisuda para sarjana angkatan saya pada waktu
itu akan dilaksanakan tepat pada hari ini. Dan dengan semangat
yang menggebu, aku berangan-angan mendapatkan nilai tertinggi saat pengunguman
terbaik para wisudawan dan wisudawati hari itu. Aku sangat percaya diri, dengan
nilai-nilai terbaik ku saat belajar. Dan ternyata..
“untuk pengunguman nilai terbaik
wisudawan
tahun ini di diraih oleh Meriana dengan
pemecahan rekor nilai tertinggi dari
tahun-tahun sebelum nya.”
“terimakasih, pertama-tama saya
sangat bersyukur kepada sang pencipta yang dengan limpahan rahmat nya ini, dan
terima kasih kepada kedua orang tua saya, ayah dan mama saya (Dunia ku), dan
pada orang-orang
yang selam ini menyemangati saya. Tanpa semua itu saya bukanlah apap-apa.
Terimakasih. Sekali lagi terimakasih.”saya ucapkan dengan tangis bahagia.
“ayah.. mama.. ini janji aku pada
kalian. Ini janji aku pada Dunia.
*******
Tepat nya senen, aku sampai di
rumah ku di Riau.
Aku akan bekerja di provinsi tempat tinggalku karena aku mendapat nilai
tertinggi, maka aku boleh memilih di menempatkan bekerja di provinsi daerah ku
sendiri. Dengan gelar S.ST ku tepat nya Meriana
S.ST , aku akan bekerja dalam minggu-minggu ini.
Saat tibanya dirumah, semua keluarga
ku menyambutku dengan ramai nya. Dari yang muda sampai yang tua, dan rasa nya
aku sangat rindu sekali dengan mereka semua.
Aku
juga di berikan kejutan dengan kehadiran Benny,
yang juga ikut menyambutku di rumah.
Tenyata
Benny
juga sudah menamatkan study nya, bahkan dia sudah duluan wisuda dari pada aku.
Dan yang membuat aku takjub, sekarang dia tambah cakep aja. Sekarang gaya nya
cool abis, apalagi sekrang pekerjaan nya sudah mapan, setahun bekerja di dinas
perikanan membuat nya punya banyak pengalaman.
“ana.. selamat ya..”
“iya.. selamat juga teman.”
“hmmmm, iya sama-sama.
Ngomong-ngomong kita masih temanan nih??”
“iya lah, kenapa?? Apakamu gak mau
temanan lagi sama aku??” Tanya ku cemberut.
“waduh, cantik nya kalau cemberut.
Hehehe jangan cemberut lah.” Maksud nya bukan gitu, maksudnnya tu gini. Apa gak
boleh tuh kita gak temenan lagi??”
“kan.. kamu kok gitu sih?? Emang aku
salah apa?? sampai-sampai kamu gak mau lagi temenan sama aku??”
“aku harap kita
gak temanan lagi na, tapii.. aku harap kita bisa lebih dari teman.” Kata nya
senyum.
“kamu ini, buat aku takut aja…”
“pastii takut kehilangan aku kan??
Hehehe.. gimana?? Bisa gak lebih dari teman??”
“hmmmm, gimana ya?? Bisaa deh..”
jawab ku senyum.
Semua
keluargaku seakan sudah biasa dengan Benny.
Yang lebih membuat ku terkejut dan bahagia, Benny
mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Dan ternyata adalah sepasang cincin,
dan hari itu juga didepan keluarga besarku dan
keluarga besarnya, aku dilamar oleh nya.
Dan
kami menikah tanggal 2 september tahun berikut nya.
Aku yang bekerja di BPS provinsi,
dan dia yang bekerja di dinas perikanan provinsi membuat kami sama-sama punya
kesibukan masing-masing. Tapi, kamu selalu bisa mengerti antara satu dan yang
lain nya.
Aku merasa sangat-sangat bahagia,
telah bisa membahagiakan orang tua ku disaat hari tua nya dengan mebuat nya
bangga dengan prestasi ku, dan kebahagian yang lengkap saat aku bisa memberikan
cucu yang cantik untuk mereka, cucu kesayangan
mereka.
Aku
rasa, aku telah bisa sedikit menepati JANJI KU PADA DUNIA (ayah dan mama).
I love you mama N ayah. I love you
keluarga ku. You are my everything. Kalian segala nya.
Janjiku pada
Dunia.. J

Tidak ada komentar:
Posting Komentar