Kamis, 22 Januari 2015

Aku dan Perjalanan ini

TANDA ( ? )

Aku mulai Tulisan ini dengan mengucap Bismillah hirrohmanirrohim..

Ini adalah awal aku di tempatkan dan diberikan kesempatan oleh Allah SWT menempati kursi yang banyak di idam-idamkan oleh anak-anak negeri ini, yaitu kursi sebagai seorang mahasiswi di salah satu universitas terbaik negri ini.

Berawal dari sebuah mimpi yang tak pernah di impikan, dari sebuah harapan yang tak pernah harap, dan dari sebuah asa yang tak mungkin bisa menjadi nyata. Membuat aku tak berani, terbang terlalu tinggi dan bermimpi terlalu jauh, apalagi menjadi salah satu di antara mereka.
Tapi sang Maha Kuasa berkehendak lain. Keraguan dan ketidakmampuan itu di jawab oleh-Nya. Jika ia berkehendak apapun bisa jadi nyata.
Dan keputusan itu yang aku terima dengan senang hati dan penuh rasa syukur akan semua kenyataan yang tek pernah termimpikan ini.


Ya.. Aku memulai nya dari sebuah jurusan yang tek pernah ku tau sebelumnya, bahkan tak pernah ku tau ada nya jurusan ini yaitu Teknik Geodesi.
Awal aku menjejakkan kaki di gedung berlantai 3 itu aku tak pernah mengerti sebelumnya apa yang akan aku hadapi nantinya. Aku bahkan tak bisa bayangkan bagaimana jalanku esok hari. Dan bahkan aku tak pernah fikirkan apakah bekal ku cukup untuk berjalan bersama jurusan ini, Tapi aku selalu berharap di berikan petunjuk oleh yang Maha Kuasa.

Hampir 1 semester aku berada di jurusan ini, yaa aku merasakan perlahan aku bisa menyatu dengan semua nya meski sepertinya IP ku semester ini bisa di bilang buruk. 
Dan meski banyak tanda ( ? ) yang harus ku isi dengan sempurna aku harus bisa lebih baik dan mencapai KESUKSESAN itu. 
Ya Allah Tuntun aku kejalan terbaik-Mu..

Sabtu, 17 Januari 2015

Janji ku pada dunia
            Pagi hari di awal tahun saat hari pertama aku memasuki umur anak-anak SMP. Hari itu seperti biasanya bangun dengan penuh semangat, bangun lebih awal dari yang lain dan bersiap-siap mempersiapkan segala keperluan ku untuk memulai awal sekolah ku di jenjang bangku SMP.
            Berangkat dengan penuh senyum dan harapan di hari pertama MOS, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 waktunya aku berangkat kesekolah. SMP yang tidak begitu jauh dari rumah ku, biasanya aku berjalan kaki dengan teman-teman yang rumah nya juga berdekatan dengan rumahku. Berbeda dengan anak tetangga yang selalu lewat di depan ku dengan sepeda motor keren nya, terkadang  ada rasa ingin memiliki dalam hati, tapi aku sadar tak semua nya bisa kita miliki sama seperti yang lain.
Aku bersiap untuk segera berangkat, sebagai anak yang baik sebelum berangkat aku selalu menyempatkan diri untuk berpamitan dengan ayah dan mama ku.
Aku panggil ibu ku mama, dan ku panggil ayah ku ayah..  Aku tak tahu mengapa aku tak panggil mereka dengan sebutan ayah dan ibu atau papa dan mama. Tapi tak jadi masalah, dan menurut ku itu sama saja..
            “yah, ma.. ana berangkat kesekolah ya!!!”
            “iya nak, hatii-hati.. Dan belajar yang serius!!”
            “iya..:)
            Ku cium tangan kedua orang tuaku, dan tentu aku tak pernah lupa akan pesan dan nasihat mereka setiap saat yang selalu di ucapkan nya padaku. Meraka sangat menyayangi ku, entah karena aku anak satu-satu nya mereka, tapi menurut ku juga tidak, orang tua mana yang tak sayang dengan anak nya walaupun banyak sekali pun.
Saat aku di gerbang sekolah baru ku, aku memandangi nama SMP baru ku dan memandangi keseluruhan yang ada di sekitar ku. Melihat sekolah yang bersih dengan bunga-bunga, ku jejakkan kaki ku melewati gerbang dan masuk kepekarangan sekolah, hanya beberapa murid baru yang ku lihat duduk-duduk di bawah pohon beringin yang besar, aku pun tak melihat adanya murid lama baik dilapangan atau pun di sudut-sudut kelas. Entah karena diliburkan, entah karena macet di jalan, entah karena masih tidur, entah karena aku nya saja yang rajin datang awal untuk pergi ke sekolah.
            Beberapa saat murid-murid tiba dengan mengendarai sepeda motor nya, ada juga yang berjalan kaki seperti hal nya aku.
Menurutku, berjalan kaki bukan hal yang memalukan. Kalau memang tujuan utama kesekolah adalah belajar dan mencari ilmu, bersepeda motor ataupun tidak bagi ku tak masalah. Terkadang banyak anak sekolah tak punya sepeda motor menjadikan itu alasan untuk tidak mau kesekolah, jalan kaki malu dan gengsi. Kalau aku selalu bertanya dalam hati kecil ku dan terkadang ingin rasanya ku tanyakan ada anak-anak itu satu persatu “mau ke sekolah atau pameran sepeda motor??”

            Di saat MOS dilaksanakan hari itu, aku si tempat kan diregu Sumatra yang  mayoritas masih banyak anak-anak dari SD ku terdahulu sehingga aku tidak terlalu sulit untuk berbaur. Tapi ada juga anak-anak dari SMP daerah transmigrasi, mereka ramah-ramah kelihatannya. Tapi mungkin karena aku anak rumahan, jadi untuk berbaur dalam waktu yang relatif singkat masih belum bisa bagi ku.
            “teng..teng.. teng…”
            “wah lonceng nya udah bunyi.”
            Saat lonceng sudah berbunyi, semua murid-murid lama masuk kekelas nya masing-masing, dan kami anak-anak baru bersiap-siap untuk di MOS oleh kakak-kakak kelas yang biasa nya sekolah mengutus anak pramuka di sekolah itu untuk mengospek kami.
            Rasa nya diriku ingin lari, karena jengkel nya melihat kakak-kakak yang seenak nya ngerjain para siswa baru. Ingin rasanya ku ku dating kedepan muka nya dan bilang “keterlaluan”.
“Ya.. mungkin  karna aku masih baru, tapii lihat saja nanti!!!!
“Roda tak selalu di bawah” Kata ku dalam hati dengan muka merah padam.
“heiiii kamu.. kesini, kenapa kamu dek?? Dongkol??? Ia dongkol???” kata salah seorang kakak kelas.
“biasa ajha pun” jawab ku gak peduli.
Terkadang aku teringat, beberapa orang dari 10 orang  biasa nya akan lupa ketika di beri kesempatan. Lebih mengutamakan kesenangan atau pun untung dalam melaksanakan sesuatu hal baik itu tugas atau pun pekerjaan.
Tapi berbeda dengan apa yang ada di otakku, aku lebih sangat bersemangat dalammelaksanakan suatu hal baru dengan sebaik-bai nya, karna apa?? Karna dalam otak ku, aku hanya memikir kan semoga semua nya sukses dan berhasil pada setiap kegiatan yang ku lakukan.
karna itu aku selau menjaga apapun amanah yang diberikan setiap orang padaku, karna aku selalu memikir kan dan ingin mencapai nya jika suatu hari nanti aku telah tiada, orang-orang masih bias mengingat ku dengan memperhatikan hal-hal yang bermanfaat yang telah ku tinggal kan saat aku di percayakan pada suatu tugas. Bukan nya malah seenak nya..
            “teng..teng..”
            “hufffft, istirahatt juga…”
            “bebas juga rasa nya hatii ku dari penjahat-penjahat itu.”
Saat beristirahat, aku hanya memikir kan satu hal.
            “lama kali yap roses MOS nya, knapa gak langsung belajar aja sih??” ujar ku bosan.
Di sela-sela istirahat ku, aku memandangi orang-orang yang lewat di depan ku. Ada yang manis, ada yang coklat, ada yang putih.
“ Ayo tebak itu apa???” Tanya ku.
“Es krim!!!” jawab seorang anak beralis tebal d belakang ku.
“mama!!” aku tekejut.
Spontan aku sangat terkejut dengan kedatangan nya yang tiba-tiba, seperti hantu yang tak milih tempat ungtuk singgah, serasa jantung tak ingin menggantung lagi pada tempat nya. Aku sedikit heran, karena aku tak pernah melihat sosok anak ini di daerah tempat tinggal ku.
Dengan bulu alis yang tebal nya, dengan mata indah nya, dengan kulit yang putih dan postur tubuh yang tak begitu tinggi, tersenyum padaku, dan mengulurkan tangan nya, seperti ingin berkenalan.Sosok yang menurut ku tak begitu kukenal, tapi tak asing juga sosok nya bagi ku,
Tapi tak apa juga lah, dapat kenalan baru. Aku ulurkan juga tangan ku untuk bersalaman.
            “haiii.. aku rabbanisyah, panggil aja aku syah. Nama kamu siapa??” Tanya nya harap.
            “aa..aa aku ana..” jawab ku gemeteran.
Maklum, gak pernah salaman sama cowok.
            “boleh duduk disini??” menunjuk kursi di samping kanan ku.
            “ya, boleh.. duduk aja..”
            “kamu anak mana?? Anak di daerah sini ya??”Tanya nya ingin tahu.
            “iya..memang nya kenapa?? Jawab ku. Dan kamu anak mana?? Kok aku agak-agak, eh bukan agak-agak sih.. memang gak kenal dan gak pernah lihat pun main-main disini”.
            “Oo, pengen tahu juga toh mbak???” Tanya nya ngeledek.
            “hmmmm, iya kalau gak mau jawab juga gak masalah tuh, gak penting juga” jawab ku agak sinis. Udah dulu ya, panas rasa nya duduk disini.. entah karna hawanya yang kurang enak kali ya.. daa…
            “ana.. tunggu hey.. jangan marah lah. Aku Cuma bercanda” teriak nya.

            Aku segera pergi meninggalkan anak yang gak tahu sopan santun itu menurutku, aku lebih menyukai kalau akau duduk jauh dari orang-orang. Aku lebih nyaman rasanya ketika aku berdua dengan nya, yaa.. dengan buku-buku ku.
            Aku memang anak yang suka membaca buku, tak heran kalau setiap semesternya aku selalu membawa juara 1 kelas sejak pertama aku sekolah. Aku rajin karna orang tua ku selalu mengajarkan aku untuk selalu rajin berusaha untuk mencapai keinginan ku, selau berusaha dan tentu tidak meninggalkan sholat. Orang tua ku selau mengajariku banyak hal, antara lain nya yang selalu ku ingat “orang yang sukses bukan lah hanya orang yang kaya, akan tetapi orang yang sukses adalah orang yang selalu mencoba dan mencoba untuk berkarya”.
            Sosok ibu dan ayah ku adalah segala nya bagiku (My everything), mereka adalah dunia ku, yang tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun itu. Banyak hal yang mereka berikan dan korbankan untukku, dan sampai kapan pun aku tak akan bisa membalas apa yang telah mereka korbankan untukku. Tapi, aku berjanji pada dunia aku akan berusaha membuat mereka bangga padaku.
Disetiap do’a dan sujud ku, aku selalu berdo’a agar apapun yang dapat membahagiakan orang tua ku bisaku gapai, karna aku ingin menjadi anak yang barguna bagi mereka.
            “hay cantik, aku boleh ikut baca buku??”Tanya seorang anak bergaya sok ganteng di depan ku.
            “teng..teng.. teng..”
            “wah, lonceng nya sudah bunyi.. saat nya masuk kekelas dan belajar.. O o, mau duduk ya, boleh-boleh saja.. silahkan duduk.. bye!!!”
            “hew.. tunggu cantik, nama mu siapa??? Hey kau sobong kali…. Kata nya jengkel.
            “ma’af tuan, sekarang bukan saat nya untuk ngobrol. Enyah la dari tempat duduk mu, dan cari kelas mu!!”
            Sesampai nya di kelas, aku duduki kursi ku dan kembali membuka buku yang sempat terganggu oleh si tuan sok tampan tadi saat aku membaca nya. Disaat aku membaca buku ku, ku teringat oleh satu ucapan nya yang mengatakan kalau diriku sangat sombong.
            `”apa iya??”Tanya ku dalam hati.

            Keseharian ku selalu berteman dengan buku, aku memang seikit payah dalam bergaul. Aku memilih buku karna aku suka dan ingin selalu tahu hal baru dan jarang membuka peluang untuk orang-orang yang ingin berteman dengan ku.
Aku merasa semua orang itu jahat terutama dalam berbicara. Aku merasa buku lah satu-satu nya teman ku yang terbaik karna ia selalu memberitahuku banyak hal, dan tentunya tidak pernah berkata kasar dan menyakiti diriku, entah karena dia tidak bisa bicara tapi tak apa.. aku lebih menyukai suesuatu hal yang selau mebuat ketenangan di jiwaku.
            Aku selalu bilang buku yang terbaik, karena ia tak pernah menyakiti perasaan ku.
Yaa.. aku memang seseorang yang gampang tersinggung, aku tidak bisa manjaga perasaan ku di saat hatiku terasa sakit, terkadang aku bisa di kategorikan seseorang yang egois. Mungkin, aku juga sombong, karena aku jarang bergaul dan berkumpul dengan teman-teman.

            Di kelas baruku kelas VII A,saat guru belum dating ku lihat sekeliling kumereka asyik berkenalan satu sama lain, aku hanya diam dan memandangi buku ku. Seakan aku memandang nya sambil berkata padanya.
            “buku.. apa aku begitu sombong?? Tanya ku sedih, aku rasa nya ingin seperti mereka, tapi aku tak sanggup tersakiti, aku merasa teman terbaikku adalah dirimu”
            “ana.. kamu sebenarnya anak yang baik, tapi karna kamu terlalu takut untuk bergaul makanya teman-teman sebaya mu mengganggap kamu sombong, tapi sebenarnya kamu adalah anak yang cerdas dan ramah, ayoo.. coba lah untuk bergaul teman”
            “baik lah buku, aku akan mencoba.. tapi beri aku waktu..”
Saat aku memandangi buku ku, ternyata anak beralis tebal yang mendekati ku saat aku duduk di teras kelas tadi terlihat menghampiri ku dan hendak seperti ingin menanyakan sesuatu pada ku, kaki nya melangkah kearah ku, tapi aku berpura-pura tak tahu. Selang beberapa langkah lagi mendekati ku, guru sudah memasuki pintu ruangan kelas kami. Dan dia kembali duduk di tempat duduk nya.
            “selamatt pagii anak-anak!!!” kata bu guru.
            “selamat pagii bu..”kata siswa-siswi.
            “apa kabar nya?? Hari ini adalah hari pertama kalian masuk sekolah, sekarang kalian semua bukan anak SD lagi, tapi sekarang kalian adalah anak SMP. Ada banyak teman-teman baru, dan guru nya juga baru. Ada yang sudah kenal dengan ibu???
            “beluuum buuu” teriak para siswa-siswi..
            “okey my beloved students, my name is Nirma Herlina, you can call me neneng. But, usually my last students call me mrs.Neneng. Do you understand???” Tanya nya.
            “Okey, yes.. I undestend it. Hy mrs.Neneng..” sapa ku dengan senang dan senyum.
Para siswa-siswi yang lain heran dan menengok kearah ku, aku juga tak mengerti entah apa yang salah pada diriku.semua mata tertuju padaku, perasaan ku serasa menjadi ratu Elizabeth yang ke tiga setelah ratu Elizabeth yang pertama turun tahta. Sedikit malu, tapi tidak juga.
Belajar bersama mrs.Neneng sangat mengasyikkan. Dia sangat fasih berbahasa inggris, aku sangat bersemangat belajar bahasa inggris dengan nya. Karena aku suka dan ingin lebih tahu banyak tentang apa itu bahasa inggris. Bahasa inggris adalah bahasa yang terpenting kedua setelah bahasa nasional kita bahasa Indonesia. Mengapa saya mengatakan bahasa inggris adalah bahasa yang terpenting kedua???
Karena saya dan kita adalah anak Indonesia yang seharus nya memakai dan melestarikan budaya bangsa sendiri, terutama dalam hal bahasa nasional kita bahasa Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi???
            Alasan melestarikan bahasa Indonesia, bukan berarti menutup kemungkinan untuk kita bisa tahu, mengerti, dan bisa berbicara dalam bahasa inggris. Karena apa??? Bahasa inggris memang bahasa luar, dan sebagian organisasi islam pernah menyebutkan, bahasa inggris haram karena pada zaman dahulu pemikiran dan daya kembang otak nya masih minim dan sebagian kalangan bahkan menyebutkan bahasa inggris adalah bahasa kafir karena dulu nya kebanyakan yang memakai bahasa ini adalah orang-orang amerika yang memeluk agama kristen.
Sangat berbeda sekali dengan sekarang, umat islam di zaman globalisasi ini lebis bisa berpikir kedepan. Banyak pemuka agama islam sekarang sudah bisa berbahasa inggris. Hal ini untuk mensiasati apa-apa saja kemungkinan yang bisa terjadi pada umat islam yang telah di musyawarahkan oleh kaum yahudi. Itu adalah salah satu keuntungan dari mengertinya kita akan bahasa inggris.
Lonceng pun berbunyi tiga kali, saat nya untuk istirahat. Tapi rasa ku waktu untuk mendengarkan cerita dan ulasan menarik tentang bahasa inggris dari guru yang cantik itu masih sangat belum cukup bagi ku.
Dan ketika ia meninggalkan kelas, aku langsung mengejarnya dan menyalami nya.
“excuse me ma’am..  boleh ana Tanya sesuatu ma’am??” Tanya ku.
“yes,sure.. what is it?? Jawabnya dengan senyum.
“kenapa tadi para siswa dan siswi di kelas memandangi ku semua saat aku menjawab pertanyaan dari ma’am tadi??”Tanya ku heran.
“Oo, jadi kamu penasaran.. ia jelas meraka melihat mu nak, selama ma’am kerja disini setau ma’am baru kamu yang kelihatan nya suka dan mengerti dengan pelajaran yang saya berikan. Sedangkan yang lain, memang memperhatikan tetapi banyak cemo’ohan, memperhatikan dengan pikiran yang melayang-layang. Parah nya lagi, ada pula yang bermain-main saat ma’am menjelaskan pelajaran.” Katanya sedih.
“hmmm.. tapi saya sangat sangat suka bahasa inggris ma’am. Bukan nya tidak menghargai bahasa Indonesia. Tapi sebagaimana kita ketahui kan bahasa inggris telah di tetapkan sebagai bahasa internasional, tentunya jika kita punya cita-cita untuk berhasil dan mau keluar negri ia ya tentunya harus bisa berbahasa inggris la ya ma’am??”klo saya sih berpendapat, belajar berbahasa inggris untuk mencapai kesuksesan apasalah nya?? Toh sekarang bahasa inggris di pandang penting bagi orang-orang yang memang berkeinginan untuk sukses. Tentu nya dalam artian tak boleh meninggalkan status kita sebagai anak bangsa yang juga harus memperhatikan perkembangan bangsa dan melestarikan budaya juga bahasa Indonesia.
***********
Tidak terasa sudah terlewatkan satu semester berada di kelas VIIA ini bersama teman-teman yang belum terlalu dekat dengan ku,hanya anak yang beralis tebal itu yang selalu mengikuti kemana aku pergi meskipun aku juga sering cuekin dia.
Tapi aku cukup takjub, dia tak pernah lelah mendekatiku. Di hati kecilku sebenarnya aku juga ingin berteman dengan nya.
            Tibalah hari pengunguman juara saat telah melewati ujian semester satu, dikelasku aku mendapatkan juara satu kelas dan juga berhasil mendapatkan juara 2 umum di sekolah itu. Anak yang mendapat juara 1 umum adalah anak kelas VIIIA namanya eko imam prasetyo, yang sekarang berhasil mendapat kan rangking saat seleksi beasiswa Chefron beberapa saat yang lalu.

            Waktu aku masih kelas VII, aku pernah ngefans dengan eko. Dan ternyata di kelas ku ada adik nya laki-laki yang kelahiran nya tahun 1997,ya.. yang paling muda diantara kami sekelas nama nya Tito. Saat aku bilang ngefans sama kakak nya, malah dia yang agak sinis padaku, entah apa yang ada di benak nya aku gak tahu. Tapi sampai saat ini, teman SMP yang masih ingat sama aku dan senyum saat melihat ku, yaa..Cuma dia, dia gak sombong, dia juga pintar. Gaya nya ya.. biasa-biasa, gak seperti orang kebanyakan lah.
“Looh. Kok aku cerita itu?? Hehehe, mengingat masa lalu lah.kamu nguping ya??”
“ehee.. gak koq na. aku malah gak denger yang kamu omongin. Suer!!!
“naa.. selamat ya.. ternyata kamu kutu buku yang pintar.”
“hmmm, Benny.. aku boleh Tanya gak sama kamu??”
“iyaa.. boleh donk. Apa tuh?? Tumben mau nanya..”
“eh jangan ngeledek terus napa?? Aku males ya kalau di giniin, hmmm.”
“yee.. jangan ngembek juga lah neng, ia sekarang aku serius deh. Mau Tanya apa??”
“serius ya sekarang, menurut mu aku masih sombong seperti yang di bilang orang-orang ya??” Tanya ku agak sedih.
“emang siapa yang bilang kamu sombong?? Kamu baik kok orangnya, asyik temenan sama kamu, denger ya na.. aku tahu sebenar nya kamu itu bukan sombong, tapi kamu gak pernah kasih orang waktu untuk kenal sama kamu, dan aku tahu sebenarnya kepribadian kamu seprti apa. Asal kamu tahuya.. kita gak bisa hidup sendirian, kita suatu saat pasti butuh orang lain.”
“kamu hanya sedikit terlalu serius terhadap segala hal, aku juga dapat pelajaran banyak dari pribadi seperti kamu, kamu mengajarkan aku untuk bisa sedikit serius. Tapi kelihatan nya aku juga harus ngajarin kamu kalau gak semua hal itu harus di hadapkan dengan sebuah keseriusan, gak semua suasana dihadapi dengan serius, karena manusia juga butuh refreshing. Tapi inti nya kamu gak seburuk anggapan orang, kamu pintar,unik, baik, dan jugaa cantiiik. Hehehe becanda ya..”
“Hmmmmm. Iyaa laah pak guru, karep mu la.

            Begitu juga saat semester-semester berikutnya, aku juga mendapatkan peringkat juara kelas dan juara umum yang ku peroleh dari hasil kerja keras ku dalam belajar, karena aku ingin menepati janji ku pada dunia (ayah dan mama ku).
Dan aku juga tetap berteman baik dengan syah sampai kami kelas IX ada sesuatu hal yang terjadi dengan nya dan membuat kami sedikit jarang berkomunikasi. Aku juga heran, belakangan ini dia sering terlihat ingin menjauh dariku. Terkadang kata orang dia sekarang agak nakal dan beda dari biasa nya.  Saat aku ingin berbicara dengan nya, dia selalu bilang sibuk, banyak kerjaan dan malah menjauh dari ku.
            “apa salah ku??apa kamu gak mau temanan sama aku lagi?? Tanyaku pada nya.  Oke..mungkin aku punya salah sama kamu, sebentar lagi kita mengadakan acara perpisahan dengan semua nya. Dan aku ingin melanjutkan sekolah ke kota lain, apa kamu ingin meninggalkan kesan seburuk ini pada ku?? Apa kamu ingin aku membawa kesedihan ini pergi?? Jawab?? Apa salah ku??? Tanya ku.
            “sudah lah naa.. kamu gak punya salah apa-apa, kita sudah kenal lama dan sekarang sebentar lagi saat kita perpisahan melanjut kan ke tingkat SMA, dan kamu ingin melanjutkan sekolah ke luar kota. Pergii lah na, dan mulai saat ini aku gak mau lagi bertemu dengan mu. Karna fase itu ku gunakan supaya aku bisa terbiasa tak begitu mengingatmu saat kamu jauh nantii, . Pergii lah teman, dan kejar cita-citamu..”

            Mulai hari itu, aku dan syah jarang dekat. Sepertinya dia takut kehilangan aku, yaa.. aku juga, selama aku hidup baru dia yang selalu ada saat aku sedih, senang. Saat di lain sisi teman-teman ku yang lain menganggap ku sombong.
            Hari itu tepat perpisahan, aku tak melihat syah dari mulai nya acara sampai selesai nya acara. Dia gak tau kalau aku sedih jika dia berbuat seperti ini.
            Malam nya aku tak bisa tidur, karena besok adalah hari aku harus mendaftar kan sekolah ku yang di luar kota tempat tinggal ku ini. Besok pagi aku akan berangkat dengan ayah dan mama ku, Aku akan merasa sangat bersalah jika tidak berpamitan padanya.
Pagi itu aku berangkat.di sela kesibukan ku menyiapkan barang-barang, ,mamaku memanggil ku. 
“ana.. ini ada temannya..”
            “iya ma.. siapa??”
            “kesiani saja dulu nak!!”
            Aku terkejut saat melihatnya, ia duduk di ruang tamu rumah kami dengan tersenyum padaku.
            “mama buat minum dulu ya..”
            “iya ma..” Ben ?? Kamu gak marah lagi kan sekarang??
            “gak na.. aku gak pernah marah kok sama kamu, kita kan teman.” Berkata dengan tersenyum.
            “iya ben, aku sedih saat kamu gak mau bicara sama aku. Ben.. hari ini aku akan pergii sekolah keluar kota, kemungkinan kita akan sangat-sangat jarang untuk bertemu. Tapi aku harap walaupun kita jarang bertemu, kam tetap jadi teman terbaik ku. Aku janji akan kasih kabar terus, kalau aku ganti kartu akan aku kasih tau nomor aku yang baru. Kamu juga ya..
            “iya ana.. aku juga janji. Semoga kita bisa jadi teman terus walaupun kita jauh.”
            “aku harap semangat belajar kamu terus di tingkat kan ya teman, lakukanlah semua nya dengan hati. Insyaallah semua bisa jadi yang terbaik ditangan kita, teman.”
            “iya.. aku gak akan pernah lupa sama semua yang udah kamu bilang sama aku.”
*********
            Beberapa tahun berlalu, saat-saat di SMA di sekolah favoritku terasa biasa-biasa saja. Tak ada yang berkesan di hatiku, semua kurasakan seperti air mengalir. Setiap hari, kurasa seperti hari kemarin yang tak pernah ada terisi dengan hal-hal spesial yang menjadi kenangan di masa putih abu-abu ini.
            Walaupun hati ku terasa hilang separuh, terasa tinggal di kampung dengan banyak kenangan indah bersama orang-orang ramah yang sering menyebutku si sombong. Aku merasa di kampung sangat banyak yang kurindukan, jujur saja di kampung kurasa lebih menyenangkkan.
            Ya.. dikampung memang menyenangkan, dan hatiku terasa separuh pergi. tapi aku harus ingat lagi akan janji ku pada Dunia!!! Aku harus sukses walau apapun tantangan nya.
            “alhamduliillah, terimakasih ya Allah. Engkau selalu mengabulkan do’aku untuk menjadikan ku terbaik diantara teman-temanku..”

            Seperti biasa, tiap semesternya aku tetap menjadi juara di kelas. Hati ku yang terasa separuh ada di kampung tak akan menjadi alasan untuk aku malas belajar. Walau aku sangat merindukan kampung, tapi setidaknya bisa sedikit terobati saat syah selau mengabariku tentang kampung. Dan kami selalu saling memberi semangat dalam belajar.
            “na.. beberapa semester ini aku berhasil mendapat juara kelas di kelas ku. Terimakasih ya semangat nya.”
            “iya ben, sama-sama. Kita kan teman harus saling menyemangati.”

            Tak terasa tiga tahun di masa putih abu-abu telah terlewati, Ujian Nasional pun telah kami laksanakan.  Tinggal menunggu hari saat hari perpisahan dengan sekolah.
Hari itu pun tiba, dan semua anak-anak kelas tiga tentunya merasa sangat terharu harusberpisah dengan sekolah yang kita banggakan. Dan tentunya sekolah akan lebih bangga lagi, jika semua siswa dan siswi nya lulus 100%, aaamiiiieeen.


            “na.. aku punya kabar bahagia nih,”
            “apa tu teman??”
            “aku dapat beasiswa untuk kuliah ke daerah tempat tinggal mu sekarang. Gimana?? kamu senang gak ketemu aku??”
            “senang.. tapii.”
            “tapi kenapa lagi??”
            “Ben, aku juga dapat beasiswa untuk kuliah ke jawa, tepat nya di jakarta. Dan aku sudah lulus semua seleksi nya, dalam minggu-minggu ini aku harus berangkat ke Jakarta untuk memulai sekolah ku. Dan kemungkinan aku akan belajar disana 5 tahun.”
            “Oo.. selamat ya na.” jawab nya kecewa.
            “terimakasih teman, maaf aku baru kasih tahu kamu sekarang, rencana nya aku mau buat surprise untuk kamu.”

Tanggal 2 september tahun itu, aku berangkat ke jawa dan meneruskan study ku ke Jakarta, tepatnya STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Aku merasa sangat bahagia saat bisa lulus di universitas yang sudah ku idam-idamkan dari aku masih duduk dibangku SMP, meski harus rela jarang bertemu dengan orang yang aku sayang, terutama ayah dan mamaku.

            Hari itu, Benny juga bilang, ia akan berangkat ke kota tempat tinggal ku sewaktu SMA dulu, untuk melanjutkan study nya disana.
            Kami sudah berjanji, walaupun sudah tiga tahun tidak bertemu, dan dilanjutkan kuliah 5 tahun lagi. Selama 8 tahun tidak bertemu, akan terjadi seperti apa. Kami berjanji akan tetap selalu berteman.
********
            Tidak terasa 5 tahun berjalan sangat cepat, dengan percaya diri, hari wisuda para sarjana angkatan saya pada waktu itu akan dilaksanakan tepat pada hari ini. Dan dengan semangat yang menggebu, aku berangan-angan mendapatkan nilai tertinggi saat pengunguman terbaik para wisudawan dan wisudawati hari itu. Aku sangat percaya diri, dengan nilai-nilai terbaik ku saat belajar. Dan ternyata..
            “untuk pengunguman nilai terbaik wisudawan tahun ini di diraih oleh Meriana dengan pemecahan rekor  nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelum nya.”
            “terimakasih, pertama-tama saya sangat bersyukur kepada sang pencipta yang dengan limpahan rahmat nya ini, dan terima kasih kepada kedua orang tua saya, ayah dan mama saya (Dunia ku), dan pada orang-orang yang selam ini menyemangati saya. Tanpa semua itu saya bukanlah apap-apa. Terimakasih. Sekali lagi terimakasih.”saya ucapkan dengan tangis bahagia.
            “ayah.. mama.. ini janji aku pada kalian. Ini janji aku pada Dunia.
*******

            Tepat nya senen, aku sampai di rumah  ku di Riau. Aku akan bekerja di provinsi tempat tinggalku karena aku mendapat nilai tertinggi, maka aku boleh memilih di menempatkan bekerja di provinsi daerah ku sendiri. Dengan gelar S.ST ku tepat nya Meriana S.ST , aku akan bekerja dalam minggu-minggu ini.

            Saat tibanya dirumah, semua keluarga ku menyambutku dengan ramai nya. Dari yang muda sampai yang tua, dan rasa nya aku sangat rindu sekali dengan mereka semua.
Aku juga di berikan kejutan dengan kehadiran Benny, yang juga ikut menyambutku di rumah.
Tenyata Benny juga sudah menamatkan study nya, bahkan dia sudah duluan wisuda dari pada aku. Dan yang membuat aku takjub, sekarang dia tambah cakep aja. Sekarang gaya nya cool abis, apalagi sekrang pekerjaan nya sudah mapan, setahun bekerja di dinas perikanan membuat nya punya banyak pengalaman.
            “ana.. selamat ya..”
            “iya.. selamat juga teman.”
            “hmmmm, iya sama-sama. Ngomong-ngomong kita masih temanan nih??”
            “iya lah, kenapa?? Apakamu gak mau temanan lagi sama aku??” Tanya ku cemberut.
            “waduh, cantik nya kalau cemberut. Hehehe jangan cemberut lah.” Maksud nya bukan gitu, maksudnnya tu gini. Apa gak boleh tuh kita gak temenan lagi??”
            “kan.. kamu kok gitu sih?? Emang aku salah apa?? sampai-sampai kamu gak mau lagi temenan sama aku??”
            “aku harap kita gak temanan lagi na, tapii.. aku harap kita bisa lebih dari teman.” Kata nya senyum.
            “kamu ini, buat aku takut aja…”
            “pastii takut kehilangan aku kan?? Hehehe.. gimana?? Bisa gak lebih dari teman??”
            “hmmmm, gimana ya?? Bisaa deh..” jawab ku senyum.

Semua keluargaku seakan sudah biasa dengan Benny. Yang lebih membuat ku terkejut dan bahagia, Benny mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Dan ternyata adalah sepasang cincin, dan hari itu juga didepan keluarga besarku dan keluarga besarnya, aku dilamar oleh nya.
Dan kami menikah tanggal 2 september tahun berikut nya.

            Aku yang bekerja di BPS provinsi, dan dia yang bekerja di dinas perikanan provinsi membuat kami sama-sama punya kesibukan masing-masing. Tapi, kamu selalu bisa mengerti antara satu dan yang lain nya.

            Aku merasa sangat-sangat bahagia, telah bisa membahagiakan orang tua ku disaat hari tua nya dengan mebuat nya bangga dengan prestasi ku, dan kebahagian yang lengkap saat aku bisa memberikan cucu yang cantik untuk mereka, cucu kesayangan mereka.
Aku rasa, aku telah bisa sedikit menepati JANJI KU PADA DUNIA (ayah dan mama).
            I love you mama N ayah. I love you keluarga ku. You are my everything. Kalian segala nya.
Janjiku pada Dunia.. J